entri

Rabu, 16 Januari 2013

Cerpen .


judul: Hancurnya Sebuah Harapan
Karya: Devita SisiLia 

Sebuah persahabatan yang ku jalani ini cukup bahagia, ku tak bisa lupakanya. Meski mungkin sebentar lagi kita akan berpisah. Dan mungkin janji kita sekarang dan nanti masih berlaku, namun setelah beberapa lama dan telah nyaman dengan teman baru, janji itu hanya akan menjadi janji belaka.

Sebuah harapanku sebelum kita berpisah, aku ingin kita membuat sebuah kenangan yang mungkin tidak akan pernah hilang. Aku ingin mencoba mencapai kesuksesan bersama sahabat-sahabatku. Namun apa daya, tidak semua orang tua kami mengizinkan untuk meluangkan waktu di luar sekolah bagi kami untuk latihan.


Aku sungguh berharap, rencana, angan-angan, harapan ini akan terjadi dan kita sukses tanpa bantuan siapapun, tetapi hanya dengan modal seadanya dan usaha yang keras. Tetapi harapan kita terhalangin dengan tidak di izinkanya oleh orang tua. Apa harus harapan ini hancur hanya karna orang tua yang melarang? Sedih hatiku menerima kenyataan inii, sungguh sakit hatiku menelan kenyataan pahit ini.


Baru saja di hari ini kami bahagia, meski sedikit sedih karena salah satu sahabat kita tidak bisa datang dan kumpul bersama di karenakan sakit. Dan aku sungguh tidak menyangka, di hari ini, di saat salah satu teman kita tidak hadir, dan di situ pula akhir dari semua harapan yang telah kita bangun bersama demi mencapai keberhasilan yang utuh dan abadi.


Semua telah berakhir disini, sekarang kita hanya bisa bersabar menghadapinya, semoga di lain hari dan waktu, akan ada keajaiban yang datang, yang dapat membuat kita menyusun kembali kepingan-kepingan harapan yang telah hancur berkepeing-keping...


Selamat tinggal harapanku, semoga ada hikmah dibalik semua ini. Semoga kami akan menemukan sebuah harapan yang lebih baik untuk kita semua. Atau ada keajaiban datang utuk menumbuhkan kembali harapan-harapan yang telah hancur, dan takan ada lagi halangan yang menimpa. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar